Dzulhijah merupakan bulan mulya dan termasuk dari asyhurul hurum. Pada
bulan ini juga menjadi
waktu pelaksanakan salah satu rukun islam, yakni haji.
Jika sesuatu yang dimulyakan Allah sudah barang tentu memiliki keutamaan,
kebaikan dan keberkahan. Sehingga panjatan doa-doa semakin mudah untuk
dikabulkan. Apalagi Allah swt bersumpah dengan beberapa hari dari bulan ini di
dalam al-Quran ;
والفجر
وليال عشر
Demi fajar dan demi sepuluh malam pertama dari bulan
dzulhijjah
Banyak perberbedaan penafsiran di kalangan mufasirin mengenai ayat ini.
Sebagian menafsiri 'fajar setiap hari'. Menurut As-Suyuthi, 'fajar pada hari
pertama bulan Muharam' karena menjadi permulaan dari hari-hari dalam satu
tahun. Sedangkan yang lain berpendapat 'fajar pada hari raya kurban', karena
pada hari itu mayoritas ritual haji dilaksanakan dan banyaknya orang beribadah.
Ada yang mengatakan 'fajar pada hari pertama bulan Dzulhijah' karena masuk
dalam sepuluh malam Dzulhijah yang dimulyakan. Adapun pendapat mayoritas ialah
'fajar hari arafah'.
Sepuluh malam pada ayat diatas juga banyak penafsiran. As-Suyuthi
berpendapat bahwa sepuluh malam itu adalah 'sepuluh malam pertama Dzulhijah'. Penafsiran ini menjadi pendapat mayoritas
mufasirin sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hafidz Muhammad bin Nasir al-Din
al-Dimasyqi al-Syafi'I dalam risalahnya. Ada juga pendapat yang mengatakan
'sepuluh malam terakhir Ramadan'. Pendapat yang terakhir menafsiri dengan
'sepuluh malam pertama Muharam'. Perlu dicermati bahwa kata wa layaalin
'asyr menggunakan bentuk nakirah. Hal ini mengindikasikan sepuluh malam itu
menjadi malam-malam terbaik dalam setahun.
Keutamaan sepuluh malam pertama dzulhijah memang sudah tidak diragukan
lagi. Selain karena memuat hari tarwiyah, arafah dan idul adha, juga karena
beberapa hadits yang menguatkan seperti,
((ما من أيام أفضل عند
الله من عشر ذي الحجة ولا ليال أفضل من ليالهن)) .....
Tidak ada hari yang lebih utama ketimbang sepuluh hari pertama
Dzulhijah. Juga tidak ada malam yang lebih baik ketimbang sepuluh malam pertama
Dzulhijah.
Sudah diketahui bahwa Dzulhijah menjadi bulan pamungkas pada kalender
hijriah sekaligus penutup dari tiga bulan haji yang disebutkan dalam QS
al-Baqarah, 197. Tiga bulan itu mencakup bulan Syawal, Dzulqa'dah, dan
Dzulhijah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abas ra, (( tidak ada hari yang lebih baik dari
sepuluh hari pertama Dzulhijah. Pada hari tersebut perbanyaklah bacaan tahlil
dan takbir. Karena hari itu harinya tahlil, takbir dan berdzikir)).
Keutamaan bulan ini tidak hanya disitu saja. Puasa sehari saja
menandingi puasa satu tahun penuh. Beramal saleh pun dilipatgandakan menjadi
700 kali. Juga terkabulnya seluruh panjatan doa pada sepuluh hari itu
sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Karena salah satu dari sepuluh
hari itu menjadi hari terbaik dalam satu tahun, yaitu hari arafah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar