MENGENAL DZIKIR, WIRID
DAN ISTIKHARAH
Oleh KH. Dr. Ahmad
Hasyim Muzadi
Di dalam ajaran Islam, ada beberapa
istilah yang saling berkaitan tapi sesungguhnya mempunyai makna yang
berbeda-beda.
Dzikir artinya ingat kepada Allah baik dalam ucapan, pikiran
maupun tindakan. Dzikir dalam ucapan artinya kita mengingat Allah melalui kalimat-kalimat
atau lafal-lafal yang menghubungkan kita dengan Allah. Dzikir dalam pikiran
artinya kita tidak melepaskan Allah dalam hal pemikiran dan keilmuan. Sedangkan
dzikir secara tindakan (amaliah), yaitu apabila kita melakukan sesuatu yang
sepenuhnya karena Allah (perintah-Nya) sekaligus memohon pertolongan dalam
proses serta berkah dalam hasilnya.
Selanjutnya doa artinya permintaan kepada Allah. Kita
diperintahkan untuk meminta karena sesungguhnya kita tidak mempunyai apapun
kecuali yang dari Allah. Kalau pun kita bisa berusaha itu karena kita diberi
peralatan untuk melakukan usaha tersebut. Maka doa bisa disebut ikhtiar batin
dan tindakan (ikhtiar) bisa disebut doa lahiriah.
Sedangkan wirid berasal dari kata warada
yang artinya datang dan hadir. Doa yang diucapkan terus menerus bisa disebut
wirid. Maka satu hal yang perlu ditekankan adalah, bagaimana cara kita berdoa
agar doa itu benar-benar hadir pada hati dan tidak sebatas ucapan saja. Untuk
itu, diperlukan adanya keistiqamahan dalam doa tersebut agar dapat menyatu
dengan diri kita. Sehingga keistiqamahan di dalam wirid tersebut menjadi
mutlak. Akhirnya secara istilah wirid itu identik
dengan keistiqamahan dalam berdoa. Secara qauliyah wirid berupa doa yang
diucapkan. Adapun secara amaliah wirid berupa keistiqamahan dalam melakukan
suatu kebaikan, sehingga perilaku itu menjadi akhlak kita. Misalnya orang bisa
beristiqamah menghormati tamu, merawat anak yatim, dan bersedekah semampunya.
Apabila kita memilih satu dari tiga hal tersebut, dan kita lakukan secara
istiqamah itu disebut juga sebagai wirid amaliah kita.
Selain tiga istilah di atas, ada
juga istilah istikharah di dalam Islam yang artinya menanyakan bagaimana penyelesaian
dan jalan keluar suatu masalah kepada Allah. Istikharah dapat pula berarti
memilih di antara dua atau beberapa pilihan. Berbeda dengan doa yang kita
ajukan adalah kemauan kita, sedangkan istikharah justru mengosongkan hati kita
dari keinginan dengan berharap jawaban apapun dari Allah swt. Dan kita harus
ridla terhadap keputusan Allah tersebut. Sehingga istikharah adalah sesuatu
yang berat karena kita harus mengosongkan pikiran dan hati kita, bukan malah mengajukan
kemauan kita. Dengan demikian tidak semua orang mempunyai kemampuan dalam
beristikharah kecuali orang-orang yang telah mampu menenangkan hatinya.
Oleh karena itu, sebagai kaum muslim
sudah seharusnya kita mengamalkannya dalam keseharian kita. Sesuai dengan
kapasitas dan keperluan, porsi-porsinya haruslah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar